Network of Women’s Power in Islamic Education Institution (A Case Study at Nur Medina Pondok Cabe Islamic Boarding School)
الملخص
اجتذبت ظاهرة المساواة بين الجنسين في إندونيسيا في الآونة الأخيرة اهتمام الجمهور ، على الصعد المحلي والإقليمي والوطني والدولي. أصبح هذا الخطاب خطابًا يعتبر حاسمًا في النظام الاجتماعي. بعض المجموعات المؤيدة للمساواة بين الجنسين تسمى النسويات ، وبعضها يتصرف بشكل متواضع ولكن هناك أيضًا من يرفض هذا الخطاب ويواصل الكفاح من أجل المواقف الأبوية والمحافظة. ظاهرة مثيرة للاهتمام هي ظهور امرأة تحصل على غرفة قيادية في شبكة السلطة في مؤسسات التربية الإسلامية مثل المدارس الداخلية الإسلامية. يركز هذا البحث على قيادة المرأة في مؤسسة تعليمية إسلامية ، وخاصة في مدرسة نور المدينة الداخلية الإسلامية. وأظهرت النتائج أن مدرسة نور المدينة الإسلامية الداخلية كانت تقودها امرأة تُعرف باسم بو نياي. هو عنوان الاحترام الذي يمنحه المجتمع الاجتماعي للمرأة التي لديها معرفة في مجال الدين ، سواء الفهم الحرفي لآيات القرآن وكذلك القدرة على حفظ آياته المتقين وكذلك الفهم اللاهوتي القوي. هذا النوع من البحث هو بحث نوعي وصفي يحاول تحليل نطاق أوسع من موضوع الدراسة بحيث يحصل على فهم أشمل ، بينما النظرية المستخدمة هي النظرية النسوية وتدمجها مع الإسلام. في حين أن مصادر البيانات في هذه الدراسة هي بيانات أولية وثانوية. البيانات الأولية ، أجرى المؤلفون المقابلات والملاحظات المباشرة. البيانات الثانوية في شكل: مقالات وكتب تتعلق بمفهوم القيادة. تقنيات تحليل البيانات هي تقليل البيانات وعرض البيانات واستخلاص النتائج والتحقق.
الكلمات المفتاحية: القيادة ، والجنس، واللاهوتية ، والاجتماعية والثقافية
Abstract
The phenomenon of gender equality in Indonesia in recent times has attracted public attention, both at the local, regional, national and international levels. This discourse has become a discourse that is considered crucial in the social system. An interesting phenomenon is the appearance of a woman who gets a leadership space in power networks in Islamic educational institutions such as Islamic boarding schools. This research focuses on the leadership of women in an Islamic educational institution, especially in Nur Medina Islamic Boarding School. This type of research is descriptive qualitative research which tries to parse a wider range of the object of study so that it gets a more comprehensive understanding, while the theory used is feminist theory and integrates it with Islam. While the data sources in this study are primary and secondary data. Primary data, the authors conducted interviews and direct observations. Secondary data are in the form of: articles and books related to the concept of leadership. The data analysis techniques are data reduction, data presentation, drawing conclusions and verification. The results showed that the Nur Medina Islamic boarding school was led by a woman who was familiarly called Bu Nyai. A title of respect given by the social community to a woman who has knowledge in the realm of religion, both the literal understanding of the verses of the Koran as well as the ability to memorize His verses mutqin as well as strong theological understanding
Keywords: Leadership, Gender, Theological, and Socio-Cultural.
Abstrak
Fenomena kesetaraan gender di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir telah menarik perhatian publik, baik di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional. Wacana ini telah menjadi diskursus yang dianggap krusial dalam sistem sosial. Beberapa kalangan yang pro terhadap kesetaraan gender disebut kalangan feminisme, beberapa juga yang bersikap biasa-biasa saja tetapi ada juga kalangan yang menolak wacana tersebut dan tetap memerjuangkan sikap patriarkal dan konservatif. Fenomena yang menarik adalah dengan tampilnya seorang perempuan yang mendapatkan ruang pemimpin dalam jejaring kekuasaan di lembaga pendidikan Islam seperti di Pondok Pesantren. Penelitian ini memokuskan pada kepemimpinan perempuan dalam sebuah lembaga pendidikan Islam khususnya di Pondok Pesantren Nur Medina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ponpes Nur Medina dipimpin oleh seorang perempuan yang akrab disapa Bu Nyai. Sebuah gelar penghormatan yang diberikan oleh masyarakat sosial kepada seorang perempuan yang memiliki keilmuan dalam ranah agama, baik pemahaman terhadap literal ayat-ayat Al-Qur’an juga kemampuan menghafal ayat-ayat-Nya secara mutqin serta paham teologis yang begitu kuat. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif deskriptif yang mencoba mengurai lebih luas objek kajian sehingga mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif, sedangkan teori yang digunakan adalah teori feminis dan mengintegrasikannya dengan Islam. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data primer, penulis melakukan wawancara dan observasi lansung. Data sekunder berupa: artikel dan buku yang berkaitan dengan konsep kepemimpinan. Adapun teknik analisa data dengan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kata kunci: Kepemimpinan, Gender, Teologis, dan Sosial-Kultural
- Abdulkadir, R., & Müller, H. (2020). The Politics of Women Empowerment: Female Leaders in the uae. Hawwa, 18(1), 8–30. https://doi.org/10.1163/15692086-12341368
- Al-Mutawa, R. (2020). “i Want to be a Leader, but Men Are Better Than Women in Leadership Positions”: State Feminism and Legitimizing Myths in the United Arab Emirates. Hawwa, 18(1), 31–50. https://doi.org/10.1163/15692086-12341369
- Alfian Rokhmansyah. (2016). Pengantar Gender dan Feminisme: Pemahaman Awal Kritik Sastra Feminisme. Garudawhaca.
- Ansori, I. H. (2019). Akal dan Agama Perempuan (Perspektif Hadis Nabi dan Psikologi). Universum, 12(1), 9–20. https://doi.org/10.30762/universum.v12i1.1057
- Arif, S. (2008). Orientalis dan Diabolisme Pemikiran (Pertama). Gema Insani.
- Basith, A. (2017). Model Hafalan Al-Qur’an di Pesantren Nur Medina.
- Branston, G., & Stafford, R. (2010). The Media Student’s Book, Fifth Edition.
- Djoakrominoto, B. (1985). Manajemen Pembangunan.
- Harun, Q. (2014). Kepemimpinan Perempuan (Peran Perempuan dalam Jejaring Kekuasaan) di Pondok Pesantren Aqidah Usymuni Terate Pandian Sumenep. Disertasi UIN Sunan Ampel.
- Hellriegel, D. O. N., & Slocum, J. W. (1973). Hellrieger & Slocum AMJ 1974.
- Karolak, M., & Guta, H. (2020). Saudi Women as Decision Makers: Analyzing the Media Portrayal of Female Political Participation in Saudi Arabia. Hawwa, 18(1), 75–95. https://doi.org/10.1163/15692086-12341371
- Khuza’i, M. (2012). Problem Definisi Gender: Kajian Atas Konsep Nature Dan Nurture. Kalimah, 11(1), 102. https://doi.org/10.21111/klm.v11i1.486
- Lu, X. (2020). The Barriers, Facilitators, and Solutions for Women in Educational Leadership Roles in a Chinese University. International Journal of Chinese Education, 9(1), 5–24. https://doi.org/10.1163/22125868-12340117
- Marguerite, & G. Lodico, Dean T. Spaulding, K. H. V. (2006). Methods In Educational Research : From Theory To Practice.
- Molyneux, M. (1984). Mobilisation without emancipation? Women’s interests, state and revolution in Nicaragua. Critical Social Policy, 4(10), 59–71. https://doi.org/10.1177/026101838400401004
- Mufidah, Q., F, M. S. D., Solikin, A. I., & Fauzan, A. (2020). Ulama Perempuan dalam Paradigma Fiqih Patrakis. Lentera Kajian Keagamaan, Keilmuan Dan Teknologi, 53(9), 1689–1699.
- Muhadjir, N. (1996). Metodologi Penelitian Kualitatif: Pendekatan Positivistik, Rasionalistik, Phenomenologik, Dan Realisme Metaphisik Telaah Studi Teks Dan Penelitian Agama. Rake Sarasin.
- Nizar, S., & Hasibuan, Z. E. (2019). Kepemimpinan Pendidikan dalam Perspektif Hadis. Prenada Group.
- Novianti, I. (2008). Dilema Kepemimpinan Perempuan dalam Islam. Jurnal Studi Gender Dan Anak, 3(2), 1–10.
- Prager, L. (2020). Emirati Women Leaders in the Cultural Sector: From “state Feminism” to Empowerment? Hawwa, 18(1), 51–74. https://doi.org/10.1163/15692086-12341370
- Sedghi, H. (2020). Conflictual Identities: The State and Feminist Women in the Islamic Republic of Iran. Hawwa, 18(1), 96–113. https://doi.org/10.1163/15692086-12341372
- Shihab, M. Q. (2018). Perempuan. Lentera Hati.
- Sofia, A., Daud, C., & Abdullah, B. (2020). the Need of Muslim Women in Contemporary Preaching Towards the Society Masyarakat. International Journal of Islamic Studies and Social Sciences, 1(3). https://doi.org/https://doi.org/10.5281/zenodo.3672373
- Thalib, A. (2020). Geneologi dan epistemologi pemikiran ibnu khaldun. Sulasena, 14.
- Wahid, R. A. (2020). Mengurai Diskursus Kepemimpinan dalam Perspektif Islam. Islamijah: Journal of Islamic Science, 1(1), 85–96.
- Widyastri, S. (2018). Peran lembaga Tahfizh dan Qiraat (LTQQ) dalam Meningkatkan Kualitas Bacaan Al-Qur’an di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta (Issue December) [PTIQ Jakarta]. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.34058.62404
- Widyastri, S., & Iskandar, I. (2020). Analisis Manajemen Lembaga Tahfidzh dalam Meningkatkan Kualitas Bacaan Al-Qur’an Mahasiswi IIQ Jakarta. Darul Ilmi Jurnal Ilmu Kependidikan Dan Keislaman, 08(01), 17–32.
- Wiggins, E, B. E. (2003). The Discursive Powers of Memes in Digital Culture: Ideology. In University of Macau.
- Wawancara with Arbiah Mahfuz (Leader Nur Medina), Ciputat, 19 October 2020.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.