Reinterpretasi Makna Moderasi Beragama Dalam Konteks Era Pasca Kebenaran (Post-Truth)
Abstract
Tulisan ini menggambarkan bagimana reinterpretasi makna moderasi dalam beragama pada konteks era pasca kebenaran (post-truth) khusunya yang terjadi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan library research dan studi literatur melalui karya peneliti lainya yang didaptkan melalui jurnal, buku, maupun blog website yang terpercaya. Hasil studi ini menunjukan bahwa reinterpretasi makna moderasi beragama pada era post-truth dapat dilihat dari beberapa konsep yang disampaika oleh beberapa tokoh ulama agama Islam di Indonesia. Hal tersebut selaras dengan makna moderasi beragama yaitu untuk menyebut umat Islam yang perilaku keagamaannya seimbang antara urusan dunia (duniawi) dan urusan akhirat (ukhrawi), antara sikap ekstrem (penganut paham konservatif dalam agama) dan sikap liberal (penganut paham yang mendewakan akal dalam agama), moderat ada di tengah-tengahnya.
Full Text:
PDFReferences
Kharisma Dhimas Syuhada, 2007 “Etika Media di Era Post-Truth”, Jurnal Komunikasi Indonesia, Vol. V, No. 1
Lanskap lebih lengkap lihat Vedi R Hadiz, Populisme Islam di Indonesia dan Timur Tengah (Jakarta: Universitas Indonesia dan LP3ES, 2019) dan A. Rubaidi, Radikalisme Islam, Nahdlatul Ulama Masa Depan Moderatisme Islam di Indonesia (Yogyakarta: Wangun Printika)
Abdurrrahman Navis dkk, 2016, Khazanah Aswaja (Surabaya: Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur)
M. Quraish Shihab, Wasathiyyah (Tangerang: Lentera Hati)
https://kbbi.kemendikbud.go.id/entri/moderat. Diakses pada 09 Mei 2020
Toto Suharto, “Indonesiasi Islam: Penguatan Islam Moderat Dalam Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia”, Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 (Mei, 2017)
Masdar Hilmy, “Eksemplar Moderatisme Islam Indonesia Refleksi dan Retrospeksi atas Moderatisme NU dan Muhammadiyah”, Kompas, (09 Mei 2012)
Mustofa Bisri “Islam Moderat”,https://youtu.be/SjkmJHrQLLc. Diakses pada 20 Mei 2020.
Menurut K.H. Achmad Shiddiq, 2011, Ahlussunnah wal Jama’ah atau Aswaja adalah ajaran Islam itu sendiri, yakni ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW beserta para sahabatnya hingga sampai kepada para ulama-ulama saat ini yang senantiasa masih berpegang teguh mengikuti jejak Nabi dan para sahabat. Selanjutnya lebih dalam tentang Aswaja lihat Abdul Chalik, Nahdlatul Ulama dan Geopolitik Perubahan dan Kesinambungan (Yogyakarta: IMPULSE dan Buku Pintar Yogyakarta).
Nur Sayyid Santoso Kristeva, 2016, Sekolah Aswaja “Aktualisasi Aswaja Sebagai Ruh Pergerakan” (Purworejo: PC PMII Purworejo)
Navis dkk, Khazanah Aswaja.
Harun Nasution, 2013, Teologi Islam: Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan (Jakarta: UI Press)
Navis dkk, Khazanah Aswaja.
HM. Zainuddin, “NU, Aswaja dan Problem Pemahaman Islam”, https://www.uin-malang.ac.id/r/150701nu-aswaja-dan-problem-pemahaman-islam.html. Diakses pada 23 Mei 2020.
DOI: https://doi.org/10.24952/hik.v14i2.3197
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Hikmah
HIKMAH
JURNAL ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM TERINDEX OLEH :
SEKRETARIAT JURNAL HIKMAH
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Jl. H.T. Rizal Nurdin Km. 4,5 Sihitang Padangsidimpuan Telp. (0634)22080.