PENGARUH FILM HOROR TERHADAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN EMOSIONAL ANAK

Rizka Putri Ayuning Lestari Fajar* -  Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru, Indonesia
Triana Lestari -  Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru, Indonesia

Horror films are one of the film genres that are in great demand by many people, one of which is children. This study aims to see how horror films affect the personality and emotional conditions of children who watch them. The method used in this research is a case study method with a type of qualitative research. Subjects who became respondents in this study were children of high grade elementary school age, namely 11-13 years old. The data collection technique was done by means of observation, interview and documentation. The results showed that children who watched horror films would experience anxiety, fear, sleeplessness, thoughts that were not positive or unclear, acts of wanting to be left alone, imagining scary things to committing acts of violence either to others or to themselves. The disturbance that occurs depends on the level of the gloomy of a film. A good quality film shows an image and sound very clearly so that children will easily capture and record these impressions in their minds. This is what further causes various personality and emotional disorders to the child if the child is allowed to continue watching horror films without parental supervision.

Keywords : Children, Emotional, Horror Movies, Personalities

Abstrak

Film horor menjadi salah satu genre film yang banyak diminati oleh banyak orang salah satunya anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh film horor pada kondisi kepribadian dan emosional anak yang menontonnya. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu metode studi kasus dengan jenis penelitian kualitatif. Subjek yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah anak-anak usia sekolah dasar kelas tinggi yaitu sekisar 11-13 tahun. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan anak yang menonton film horor akan mengalami kecemasan, ketakukan, kesulian tidur, pemikiran yang tidak positif atau tidak jernih, tindak ingin ditinggal sendiri, membayangkan hal-hal menyeramkan hingga melakukan tindak kekerasan baik pada orang lain atau dirinya sendiri. Gangguan yang terjadi tergantung pada tingkat keseraman sebuah film. Kualitas film yang baik menayangkan sebuah gambar dan suara dengan sangat jelas sehingga anak akan mudah menangkap dan merekam tayangan tersebut pada pikirannya. Hal inilah yang selanjutnya membuat berbagai gangguan pada kepribadian dan emosional anak jika anak dibiarkan terus menerus menonton film horor tanpa ada pengawasan orang tua.

Keywords : Anak-anak, Emosional, Film Horor, Kepribadian

  1. Anisa, D., & Ikawati, E. (2020). Ujaran Kebencian Di Media Sosial Berbasis Gender: Tinjauan Sosiologi Hukum. Jurnal Kajian Gender dan Anak, 4(2), 137-146.
  2. Cangga, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009.
  3. Hananta, E. P. (2013). Konten Kekerasan dalam Film Indonesia Anak Terlaris Tahun 2009 - 2011. Jurnal e-komunikasi, 1(1).
  4. Iskandar, S. (2020). Pengaruh Perilaku Gemar Menonton Film Horor terhadap Gangguan Emosional Anak Menjelang Usia Baligh di SDN 11 Limboto. PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran, 4(1), 41-49.
  5. Khaulani, F., Neviyarni, S., & Irdamurni, I. (2020). Fase Dan Tugas Perkembangan Anak Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 7(1), 51-59.
  6. Latifah, U. (2017). Aspek perkembangan pada anak Sekolah Dasar: Masalah dan Perkembangannya. Academica: Journal of Multidisciplinary Studies, 1(2), 185-196.
  7. Mayer, J. D., Salovey, P. (1997). The Intelligence of Emotional Intelligence. Intelligence, 17, 433-442.
  8. Murni. (2017). Perkembangan Fisik, Kognitif, Dan Psikososial Pada Masa Kanak-Kanak Awal 2-6 Tahun. Jurnal Ar raniry. Vol 3. No.1.
  9. Musfira (2018). Gangguan Emosional Anak Akibat Tayangan Misteri Televisi, Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran 2, 2 (132 – 137).
  10. Pervin, L.A, Cervone, D & John, O.P. (2005). Personality Theory And Research. John Wiley & Sons, Inc.
  11. Robbin, S.P & Judge, Timothy. (2008). Perlaku Organisasi, Jilid 1, Edisi 12. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
  12. Riau, S. K. Pengaruh Film Horor di Televisi Terhadap Perilaku Siswa SMA Negeri 2 Tapung Hilir Desa Kijang Makmur Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar Skripsi. Riau: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
  13. Trianingsih, Rima. (2016). Pengantar Praktik Mendidik Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal Al Ibtida. Vol 3. No.2.
  14. Sitorus, F., Rahmawati, F., Niawati, S., Atika, P., & Pandia, S. (2020). Perkembangan Kepribadian Anak Usia Sekolah Dasar di SDN Socah 2. Prosiding Nasional Pendidikan: LPPM IKIP PGRI Bojonegoro, 1(1).
  15. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV Alfabeta.
  16. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV Alfabeta.

Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Kajian Gender dan Anak
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Flag Counter