Islam as a Discursive Tradition: A Study of Traditional Islamic Boarding School Kiais’ Perspectives in Banten on Responding to Fidyah and Uang Shalawat Traditions

Zulkifli Reza Fahmi (UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia)
Mohamad Hudaeri (UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten)

Abstract


Traditional Islamic boarding schools in Banten play a central role in maintaining and developing Islamic traditions that adapt to local culture. Kiai as the leader of the Islamic boarding school not only maintains the purity of Islamic teachings but also acts as a mediator between religious values and community traditions. This study examines the response of traditional Islamic boarding school kiai in Banten to two local traditions, namely fidyah and sholawat money, using a qualitative descriptive approach and case study. This study found that the fidyah tradition in Banten has unique characteristics, such as the use of gold as a substitute for rice and the permissibility of borrowing to pay for it. Kiai provide legitimacy based on classical books such as I'anatu-t-thalibin and Nihayatu-z-zain, and also adapt their practices to social realities. Meanwhile, the tradition of sholawat money given to the congregation of the funeral prayer is seen as a form of charity and social respect. Kiai refer to the hadith about the virtue of congregational prayer and the recommendation to give charity to legitimize this practice. These two traditions demonstrate the dynamics of Islam as a living discursive tradition that continues to adapt without losing its authenticity. Kiai act as cultural brokers who connect religious texts with community practices, ensuring that traditions remain relevant and meaningful. This study contributes to understanding the role of pesantren and kiai in maintaining harmony between religion and local culture in Banten

Keywords


Tradisi, Kiai, Pesantren, Discursive Tradition

Full Text:

PDF

References


Amin, M. Darori. Islam Dan Kebudayaan Jawa. 12. Yogyakarta: Gama Media, 2000.

Anam, Saeful. “Karakteristik Dan Sistem Pendidikan Islam: Mengenal Sejarah Pesantren, Surau Dan Meunasah Di Indonesia.” Jalie: Juornal of Applied Linguistics and Islamic Education 01, no. 01 (March 2017): 146–67.

Asad, Talal. The Idea of Anthropology of Islam. Washington: Center for Contemporary Arab Studies & Georgetown University, 1986.

Asmani, Jamal Ma’mur. “Fikih Sosial Kiai Sahal sebagai Fikih Peradaban.” Al-Ahkam 24, no. 1 (April 23, 2014): 31. https://doi.org/10.21580/ahkam.2014.24.1.130.

Azra, Azyumardi. Islam Reformis: Dinamika Intelektual Dan Gerakan. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1999.

Buhori. “Islam dan Tradisi Lokal di Nusantara: Telaah Kritis Terhadap Tradisi Pelet Betteng Pada Masyarakat Madura dalam Perspektif Hukum Islam.” Al-Maslahah Jurnal Ilmu Syariah 13, no. 2 (October 1, 2017): 229–46. https://doi.org/10.24260/almaslahah.v13i2.926.

Dewi, Subkhani Kusuma. “Otoritas Teks Sebagai Pusat dari Praktik Umat Islam.” Jurnal Living Hadis 01, no. 01 (Mei 2016).

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai Dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Revisi 10. Jakarta: LP3ES, 2019.

Effendi, Djohan. Pembaruan Tanpa Membongkar Tradisi: Wacana Keagamaan Di Kalangan Generasi Muda NU Masa Kepemimpinan Gus Dur. 1. Jakarta: Kompas, 2010.

Hadi, Syamsul. “Tradisi Pesantren dan Kosmopolitanisme Islam di Masyarakat Pesisir Utara Jawa.” Muqoddima Jurnal Pemikiran dan Riset Sosiologi 2, no. 1 (June 25, 2021): 79–98. https://doi.org/10.47776/MJPRS.002.01.06.

Harahap, Sumper Mulia. “ISLAM DAN BUDAYA LOKAL Studi terhadap Pemahaman, Keyakinan, dan Praktik Keberagamaan Masyarakat Batak Angkola di.” Toleransi: Media Komunikasi Umat Beragama 7, no. 2 (Desember 2015): 154–76.

Horikoshi, Hiroko. Kyai Dan Perubahan Sosial Ed. Umar Basalim Dan Andi Muarly Sunrawa. 1. Jakarta: P3M, 1987.

Hudaeri, Mohamad. Tasbih Dan Golok: Studi Tentang Peran, Kedudukan Dan Jaringan Kiyai Dan Jawara Di Banten. Serang: UIN Banten Repository, 2002.

Idrus. “Pesantren, Kyai Dan Tarekat: Potret Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia.” Ad-Din: Jurnal Dakwah Dan Sosial Keagamaan 6, no. 2 (Desember 2020).

Jannah, Hasanatul. “Kyai, Perubahan Sosial dan Dinamika Politik Kekuasaan” 3, no. 1 (2015).

Kholid, Mohammad Ridho, Mohammad Fikri Nugraha Kholid, and Aan Arizandy. “Telaah Etnografis Ritual Mandi Safar: dari Tradisi Diskursif, Dialog Interreligius, hingga Rekonsiliasi Pasca-Konflik.” JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah 9, no. 4 (November 30, 2024): 936–48. https://doi.org/10.24815/jimps.v9i4.33257.

Kholid, Zainal. “Pemberlakuan Syariat Islam Di Banten.” Jurnal Al Qalam 34, no. 2 (Desember 2017): 69–93.

Kosim, Mohammad. “Kyai dan Blater: Elite Lokal dalam Masyarakat Madura).” Karsa 12, no. 2 (Oktober 2007): 161–67.

Nasution, Robby Darwis. “Kyai sebagai Agen Perubahan Sosial dan Perdamaian dalam Masyarakat Tradisional.” Sosiohumaniora: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora 19, no. 2 (July 6, 2017): 177–84. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v19i2.10346.

Nazmudin. “Pesantren Tradisional Dan Perubahan Sosial Politik Di Banten.” Jurnal Hermeneutika 07, no. 01 (Mei 2021).

Nurazizah, Nury, and Udin Juhrodin. “Analisis Urf Terhadap Pemberian Uang Shalawat Kepada Pengiring Jenazah Setelah Pemakaman.” JIMMI 3, no. 2 (2022): 75–87.

Rafiq, Ahmad. “The Living Qur’an: Its Text and Practice in the Function of the Scripture.” Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis 22, no. 2 (July 30, 2021): 469–84. https://doi.org/10.14421/qh.2021.2202-10.

Setiyani, Wiwik. “The Exerted Authority of Kiai Kampung In The Social Construction of Local Islam.” Journal of Indonesia Islam 14, no. 1 (June 1, 2020): 51. https://doi.org/10.15642/JIIS.2020.14.1.51-76.

Setiyani, Wiwik, and Siti Azizah. Otoritas Keagamaan Kiai Kampung Dan Pengaruh Media Sosial Dalam Mengkonstruksi Islam Lokal. 1st ed. RFM Pramedia, 2021.

Sofwan, Nurkholis. “Living Hadis: Studi Atas Fenomena Tradisi Fidyah Salat Dan Puasa Bagi Orang Meninggal Di Indramayu.” UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018. Tesis.

Steenbrink, Karel A. Beberapa Aspek Tentang Islam Di Indonesia Abad Ke-19. 1. Jakarta: Bulan Bintang, 1984.

Sunarto. “Peran Pesantren Dalam Mempertahankan Kearifan Lokal Dan Budaya Tradisional.” JIPI: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam 21, no. 02 (2021): 296–304.

Supriyadi, Dedi. Sejarah Peradaban Islam. 1. Bandung: Pustaka Setia, 2008.

Taufik, Akhmad, Weldan, and M. Dimyati Huda. Metodologi Studi Islam : Suatu Tinjauan Perkembangan Islam Menuju Tradisi Islam Baru. Malang: Bayumedia, 2004.

Zohriah, Anis. “Kesetaraan Gender di Banten dalam Pandangan Kiyai dan Jawara.” Jurnal Al Qalam 21, no. 1 (Agustus 2004): 279–305.




DOI: https://doi.org/10.24952/tazkir.v11i1.15759

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Zulkifli Reza Fahmi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.