Kekerasan Simbolik kepada Narapidana Asusila di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banyuasin

Ambarwati Ambarwati (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya, Indonesia, Indonesia)
Alfitri Alfitri (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya, Indonesia, Indonesia)
Diana Dewi Sartika (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya, Indonesia, Indonesia)

Abstract


Penelitian ini bertujuan mengungkap dan menganalisis bentuk-bentuk kekerasan simbolik yang dialami oleh narapidana kasus asusila (pelaku kekerasan seksual) selama menjalani masa pidana di dalam lembaga pemasyarakatan. Kekerasan simbolik, sebagaimana dikemukakan oleh Pierre Bourdieu, merupakan bentuk kekuasaan yang tersembunyi dan tidak disadari oleh korban, yang muncul melalui tindakan verbal, sikap, perlakuan, dan struktur sosial yang secara tidak langsung menindas dan menciptakan ketimpangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi data, yaitu melalui wawancara mendalam terhadap narapidana asusila, petugas lapas, dan narapidana non-asusila; observasi langsung terhadap interaksi sosial di dalam lapas; serta analisis dokumen dan arsip yang relevan. Pendekatan ini dipilih untuk memperoleh pemahaman yang utuh dan mendalam mengenai pengalaman kekerasan simbolik yang dialami oleh subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa narapidana asusila mengalami berbagai bentuk kekerasan simbolik seperti stigma sosial yang dilekatkan secara terus-menerus, pemanggilan dengan istilah merendahkan, pembatasan interaksi sosial, serta diskriminasi tidak langsung dari petugas maupun narapidana lain. Kekerasan simbolik ini berdampak pada perasaan terasing, rendah diri, serta kesulitan dalam mengikuti program pembinaan dan reintegrasi sosial. Temuan ini menunjukkan bahwa sistem pemasyarakatan masih mereproduksi kekuasaan simbolik yang memperparah posisi subordinat kelompok tertentu, khususnya pelaku asusila. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pendekatan yang lebih inklusif dalam pembinaan narapidana, pelatihan sensitisasi bagi petugas, serta penguatan sistem pengawasan terhadap bentuk kekerasan non-fisik di dalam lembaga pemasyarakatan.

Keywords


Kekerasan simbolik, Narapidana Asusila, Lembaga Pemasyarakatan Banyuasin

Full Text:

PDF

References


Aisharahma, Hanum, and Ana Irhandayani. “Modal Sosial Sebagai Sarana Meningkatkan Rasa Percaya Diri Bagi Narapidana Untuk Kembali Berbaur Dengan Masyarkat.” Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, Dan Informasi 4, no. 4 (2020): 441–52. https://doi.org/10.14710/anuva.4.4.441-452.

Aisyah, Siti, Megah Indriany, and Anggorowati. “Penanganan Covid-19 Di Lapas Indonesia Oleh Perawat Pemasyarakatan.” Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan 10, no. 3 (2022): 315–30. https://doi.org/10.20527/jdk.v10i3.141.

Darwis, Abdul Malik Fajar. “Penerapan Konsep Community Based Correction Dalam Program Pembinaan Di Lembaga Pemasyarakatan.” Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial 6, no. 1 (2020): 01. https://doi.org/10.23887/jiis.v6i1.24081.

Insan, Imammul, and Rismawati P. “Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Stres Narapidana Di Lapas Kelas Iia Sumbawa Besar.” Jurnal Psimawa 5, no. 1 (2022): 24–29. https://doi.org/10.36761/jp.v5i1.1590.

Nasution, Sarah Afifah, and Nailul Fauziah. “Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kebahagiaan Pada Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang.” Jurnal EMPATI 9, no. 1 (2020): 15–21. https://doi.org/10.14710/empati.2020.26915.

Putri, Rina Oktafia. “Praktek Kekerasan Simbolik (Relasi Guru Dan Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam).” Millah: Journal of Religious Studies, 2018, 319–36. https://doi.org/10.20885/millah.vol17.iss2.art7.

Reresi, Marsianus, Bernard Antonius Rahawarin, and William Ngoranubun. “Telaah Kritis Kekerasan Simbolik Antara Guru Dan Peserta Didik Di Sekolah Menengah Atas.” Jurnal Moral Kemasyarakatan 8, no. 2 (2023): 156–67. https://doi.org/10.21067/jmk.v8i2.8177.

Rizkillah, Risda, and Friska Arinda. “Pengaruh Tekanan Ekonomi Dan Dukungan Sosial Terhadap Ketahanan Keluarga Narapidana.” JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga Dan Pendidikan) 10, no. 01 (2023): 1–13. https://doi.org/10.21009/jkkp.101.01.

Salim, Muhammad Amru, Berkat Jaya Harefa, Felix Felix, and Albert Prima Laia. “Aplikasi Penyedia Lowongan Pekerjaan Dan Pelatihan Bagi Mantan Narapidana Berbasis Web.” Jurnal SIFO Mikroskil 22, no. 2 (2021): 59–74. https://doi.org/10.55601/jsm.v22i2.810.

Subroto, Mitro, and Muhammad S Aliyandra. “Peran Masyarakat Dalam Mencegah Dampak Buruk Stigma Sosial Terhadap Anak Binaan Pemasyarakatan.” Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Dan Sosial 2, no. 4 (2024): 49–58. https://doi.org/10.59024/jikas.v2i4.974.

Syawal, Rahmad, and Mitro Subroto. “Interaksi Sosial Dan Dukungan Psikososial Narapidana Lansia Di Lembaga Pemasyarakatan.” Jurnal Ilmiah Muqoddimah : Jurnal Ilmu Sosial, Politik, Dan Humaniora 7, no. 3 (2023): 892. https://doi.org/10.31604/jim.v7i3.2023.892-897.

Waskyto Sugiyanto, Bagus Ajy. “Kekerasan Simbolik Dalam Koran Merapi (Analisis Wacana Pada Pemberitaan Kekerasan Seksual Perempuan Koran Merapi Edisi Januari-Desember 2014 ).” Populika 8, no. 2 (2021): 115–24. https://doi.org/10.37631/populika.v8i2.375.

Zuraida, Zuraida. “Kekerasan Simbolik Pada Perempuan Multi Peran (Studi Terhadap Ibu-Mahasiswa Dalam Komunitas PhdMamaIndonesia).” Jurnal Komunikasi 14, no. 1 (2023): 1–9. https://doi.org/10.31294/jkom.v14i1.14755.




DOI: https://doi.org/10.24952/tazkir.v11i1.16500

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Ambarwati Ambarwati, Alfitri Alfitri, Diana Dewi Sartika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.