Institusi Keagamaan dan Masyarakat: Peran Dakwah IIQ Jakarta Dalam Perspektif Media Institusi

Sri Widyastri Widyastri (IIQ JAKARTA, Indonesia)
Isman Iskandar ()

Abstract


Abstrak

Realitas Institusi Keagamaan Islam di Indonesia mengalami Pasang surut, kembang kempis bahkan mengalami kemunduran. Institusi keagamaan Islam tidak mampu berkompetitif di tengah modernitas dan globalisasi. Hal ini dibuktikan dengan peringkat Indonesia yang terus dibawah Malaysia dalam hal pendidikan Islam. Sekarang pendidikan Tinggi banyak yang hanya mencari uang, abal-abal dan tidak mempunyai status. Mengalami transformasi paradigma teologis ke Materialis. Para mahasiswanya tidak kreatif, inovatif bahkan cenderung kaku. Idealnya, Institusi Keagamaan sudah mampu bersaing dengan Institusi umum di era 4.0. Menguasai teknologi dan memiliki daya saing yang dapat berperan mengembangkan masyarakat Islam. Serta memiliki Sumber Daya Manusia yang ahli di bidangnya. Makalah ini akan menganalisis pertanyaan Mayor dan Minor.  Mayornya, bagaimana peran IIQ Jakarta dalam perspektif Institusi? Dan minor adalah apa saja pengembangan ide-ide Institusi Keagamaan di IIQ Jakarta? Konsep apa yang di tawarkan IIQ Jakarta dalam dakwah masyarakat? Sejauh mana keterlibatan  IIQ Jakarta dalam dakwah bil hal? IIQ Jakarta merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi yang berlokasi di Tangerang, Banteng. IIQ Jakarta adalah pendidikan tinggi yang berbasis pada Ciri Al-Qur’an baik dari sisi kajian, seni dan hafalannya. IIQ Jakarta bertekad kuat agar dakwah Islam sampai hingga di pelosok dan menuju tingkat nasional Teori pada tulisan ini menggunakan ideologies and discourses oleh Branston dan Stafford (2010), dimaksud institusi yakni realitas sosial yang dirasakan dalam sosial kemasyarakatan. Sementara ada beberapa poin yang menjadi pisau analisis terhadap media,yaitu:  Pendirian institusi, Regulasi, kolektif, intensitas, status. Institusi dikaitkan dengan QS Ali-Imran:104 dan 110. Padanan kata nya berasal dari Ummah. Ummah dapat berarti kelompok manusia yang memiliki sistem tersendiri.

Hasil penelitian membuktikan bahwa IIQ Jakarta berkiprah dalam dakwah masyarakat dengan pendekatan Al-Quran. Tujuan mulia IIQ Jakarta perlu mendapat apresiasi dari sejumlah tokoh pemerintah agar dakwah Islam tetap eksis di masyarakat dengan membumikan Al-Qur’an. Banyak karya-karya dalam pengembangan dakwah telah dihasilkan oleh pakar Al-Qur’an yang berasal dari binaan IIQ Jakarta. Misallnya, Manbaul Barakat, Qiraat Sab’ah, Oase Al-Qur’an, Qiraat Syadz dan buku ilmu tajwid populer di Indonesia yaitu Metode Maisura. Karya-karya tersebut telah terbukti mengubah paradigma masyarakat yang awalnya hanya berpikir bahwa bacaan Al-Quran hanya memiliki satu bacaan padahal memiliki 7 hingga 10 bacaan yang tersebar di beberap negara. Hal ini mengajarkan agar tidak mudah mengafirkan sesuatu. Melalu pendekatan Al-Qur’an, IIQ Jakarta melakukan pengembangan Masyarakat Islam di antaranya: pembentukan majelis taklim, hafalan, pendidikan Agama dan sosial kemasyarakatan


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Karim, Usul al-da’’wah , Baghdad: Maktabah ‘Ilmiyah, 1976, hal 68.

Adeni, Institusi Televisi Keislaman: Studi atas Rodja TV sebagai Media Islam Salafi, Tesis Pasasarjana UIN Jakarta, Jakarta: 2016.

al-Asfahani, Abi Al-Qasim Al-Husain bin Muhammad al-Ma’ruf al-Ragīb, al-Mufradāt fī Garīb al-Qur’ān, (Beirut: Libanon Dar al-Ma’rifah, 2001.

al-Asfahani, al-Mufradāt fī Garīb al- Qur’ān.

Amir, Mafri, Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam, Cet. II; Jakarta: Logos 1999.

Aziz, Moh. Ali, Ilmu Dakwah (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2004), Edisi Revisi, Cet. I.

Bakti, Andi, Faisal, The Role of Islamic Media in The Globalization Era: Between Religious Principles and Values of Globalization, the chalenges and the Opportunities, “paper presented at the second International Conference on Islamic Media, 13-15 Desember 2011.

......., Transdetter Komunikasi di Era Digital, Jurnal Komunikasi Islam, volume 02, No. 1, Juni 2012

Branston Gill dan Stafford Roy, The Media Student’s Book, London: Routledge, 2010 fifth edition,

Gair al-kizhb adalah melakukan etika kejujuran. Secara etimologis, kata al-kizhb dipahami

Ifk dapat digunakan untuk mendeteksi kepalsuan informasi. Dalam Al-Qur’an kata tersebut ditemukan dalam berbagai bentuknya sebanyak 31.

Iskandar, Isman, Prinsip Komunikasi Al-Qur’an Dalam Menghadapi Era Media Baru, Volume 2, Nomor 1, 2019 P-ISSN: 2622-2280 | E-ISSN: 2622-4658 https://ejurnal.iiq.ac.id/index.php/alfanar

Jean Baudrillard, Simulation, New York: Semiotis, 1983, 45.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Lahw al-ḥadīth menurut Abi Suud bin Muhammad Al-’Imadi Al-Hanafi, menjelaskan bahwa lahw al-ḥadith adalah sesuatu yang bisa melalaikan seseorang dari pekerjaan penting, misalnya cerita yang tidak jelas sumbernya dan cerita yang tidak dipersiapkan dengan matang, berita lucu dan semua cerita yang tidak ada kandungan baiknya.

Morissan, Jurnal Visi Komunikasi, Faktor-faktor Paling Berpengaruh terhadap Isi Pesan Media

Mowlana, Hamd, theorical perspectives on Islam and Communication, china media research, volume 03, no 4, 2007.

Ngalu, Rudolof Lasarus Jehamat, dan Laurensius D.E.P. Putra, “Semiotic Analysis of Ideology Conflict (Media Analysis of Sociology in General Soedirman‟s Film),” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio 12, no. 1 (2020): 67–82, https://doi.org/10.36928/jpkm.v12i1.215”

sebagai lawan dari al-sidq. Lafaz kazhaba dalam segala bentuknya terdapat sebanyak 283 kata di dalam Al-Qur’an.

Shihab, M. Quraish, Tafsir al-Misbah, Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Sidq adalah secara harfiah artinya benar atau jujur. Kata sidq dalam banyak ayat sering dikontradiksikan dengan kata kizhb. Perkataan al-sidq dalam ayat juga mengacu pada pengertian jujur dan benar dalam berkomunikasi (al-qawl) baik lisan maupun tulisan.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, 2011.

Tasmara , Toto, Komunikasi Dakwah,, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000.

Tim O’ Sullivanm John Hartley, Danny Sauders, Martin Montgomery dan John Friske dalam Key Concept in Cultural and Communication Stuidesm, London: Routledge, 1994, Edisi II, 152-153

W. Littlejohn Stephen dan A. Foss Karen, Theories of Human Communication (New York: Holly J. Allen, 2005.

Winegar Jessica dalam “Purposeful Art between Television Preachers and the State, Journal Arts dan Culture, 2008.

Zaedan, Sahin, karasar, Virtual Connstruction of Socially Reality Through New Medium-Internet, Journal Turkish Online Of Distancr Education (TOJDE), Volume 3, No 1, 2002




DOI: https://doi.org/10.24952/tad.v2i1.2547

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




View My Stats