POLEMIK KEABSAHAN POLIGAMI: PERBANDINGAN HUKUM KELUARGA ISLAM INDONESIA DAN MALAYSIA
Abstract
This study aims to compare the two legal systems that govern marriage in Indonesia and Malaysia. Indonesia uses Law Number 1 of 1974 concerning Marriage, while Malaysia implements the Federal Territory Islamic Family Law Act 1984. This study uses a qualitative method with a descriptive-analytical approach. A normative approach is applied in this study, focusing on the analysis of laws and regulations as a research object and primary data source. This study examines the polemic of determining the validity of polygamy based on differences in regulations between the two countries. The results of the study show that Indonesia and Malaysia have similarities in the principle of marriage, namely the principle of monogamy. Polygamy is allowed if the husband meets the conditions set out in the regulations of each country and obtains permission from the Religious Court (Indonesia) or Sharia Court (Malaysia). In addition, both countries place the permission of the first wife as the main prerequisite for filing a polygamy application. In Indonesia, the husband must apply for polygamy to the Religious Court which is then examined by a judge before being granted. In contrast, in Malaysia, a polygamy application in the Sharia Court begins with a request from the husband, which is then followed by the consent of the first wife. These findings strengthen the understanding of the similarities and differences in the application of Islamic family law in Indonesia and Malaysia, especially in the context of polygamy.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdillah, Moh Firman, Zainuri Zainuri, dan Miftahul Munir. “Kriteria Pasal 4 Ayat (2) Huruf (A) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.” Innovative: Journal Of Social Science Research 4, no. 1 (2024): 5231–44.
Ali, Engku Muhammad Tajuddin Engku. “Kelemahan akta pendaftaran Pengangkatan 1952 (Akta 253) dan enakmen pentadbiran undang-undang keluarga Islam negeri dalam menangani keperluan pengangkatan.” Jurnal Islam dan masyarakat kontemporari 5 (2011): 27–40.
Ali, Zainuddin. Metode penelitian hukum. Sinar Grafika, 2021.
Aqil, Izan Syarifurrohman. “Pengetatan Poligami Di Indonesia Perspektif Maqashid Syariah Dan Hukum Positif.” MADDIKA: Journal of Islamic Family Law 4, no. 2 (2023): 1–10.
Arshad, Azhani, Rozlinda Abdullah, dan Syuhaeda Aeni Mat Ali. “Kitabiyah in Muslim Marriages in Malaysia: Issues and Challenges.” Kanun: Jurnal Undang-undang Malaysia 34, no. 2 (2022): 261–76.
Dhuha, Syamsud. “Tafsir Asas Monogami Dalam Surah An-Nisä€ Â€Tm Ayat 3 Dan 129.” Jurnal Ilmiah Ahwal Syakhshiyyah (JAS) 3, no. 1 (2021): 101–15.
Dinata, Nia. Berbagi suami: fenomena poligami di Indonesia. Gramedia Pustaka Utama, 2006.
Eriza, Deltiana. “Pencatatan Perkawinan Dalam Pasal 2 Ayat (2) Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dalam Perspektif Hukum Islam,” 2018.
Fuad, Fahimul. “Historisitas Dan Tujuan Poligami: Perspektif Indonesia Dan Negara Muslim Modern.” Al-Syakhsiyyah: Journal of Law & Family Studies 2, no. 1 (2020): 74–92.
Halim, Abdul, dan Ariyall Hikam Pratama. “Poligami tidak tercatat di pengadilan agama di Indonesia dan Mahkamah Syariah Malaysia.” Jurnal Yuridis 7, no. 1 (2020): 82–104.
Hanifah, Mardalena. “Perkawinan Beda Agama Ditinjau dari Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.” Soumatera Law Review 2, no. 2 (2019): 297–308.
Hashim, HASNIZAM, W Fattah, W Ismail, A Syukran Baharuddin, A Mutalib, B Mohammed, M Hassan, dan N Jusof. “Hukuman alternatif di Mahkamah Syariah: Satu penjelasan dari sudut pentafsiran dan keperluan kepada penilaian terhadap peruntukan perundangan di dalam akta/enakmen kesalahan jenayah Syariah negeri-negeri,” 2022.
Hassim, Mohamad Hafifi, Muhamad Abral Abu Bakar, dan Nur Zulfah Md Abdul Salam. “Spektrum Perkahwinan Kanak-Kanak di Malaysia: Kajian Perbandingan Antara Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri, Akta Memperbaharui Undang-Undang (Perkahwinan dan Penceraian) 1976 dan Konvensyen Antarabangsa.” e-Jurnal Penyelidikan dan Inovasi, 2020, 20–44.
Ibrahim, Muslim, Muhammad Safiq Imran Bin Samsudin Muhammad, dan Safiq Imran Bin Samsudin. “Prosedur Poligami di Malaysia (Analisis AktaUndang-Undang Keluarga Islam Wilayah-Wilayah Persekutuan).” Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam 2, no. 1 (2018): 1–26.
Juliardi, Budi, Yoan Barbara Runtunuwu, Mohammad Hendy Musthofa, Andi Darmawansya TL, Arini Asriyani, Raju Moh Hazmi, Muh Akbar Fhad Syahril, Tri Eka Saputra, Zuhdi Arman, dan Muhammad A Rauf. Metode penelitian hukum. CV. Gita Lentera, 2023.
Muhammad, KH Husein. Poligami: Sebuah Kajian Kritis Kontemporer Seorang Kiai. IRCiSoD, 2020.
Nadia, Nadia, dan Sapruddin Idris. “Menelaah Hukum Pernikahan Monogami Dan Poligami Perspektif Hadis.” Comparativa: Jurnal Ilmiah Perbandingan Mazhab dan Hukum 2, no. 2 (2021): 123–40.
Nasohah, Zaini. Poligami. Utusan Publications, 2000.
Nomor, Undang-Undang. “tahun 1974 tentang Perkawinan,” 1M.
Nur, Hanif Al-fauzi, Agus Hermanto, dan Abdul Qodir Zaelani. “Monogami dalam Tinjauan Mubadalah.” El-Izdiwaj: Indonesian Journal of Civil and Islamic Family Law 3, no. 2 (2022): 93–108.
Nuryamin, Nuryamin, Diana Farid, Muhammad Husni Abdulah Pakarti, Hendriana Hendriana, dan Mohamad Hilal Nu’man. “Putusan Hakim Dalam Menuntaskan Sengketa Perkawinan Poligami Di Indonesia.” Justisi 9, no. 2 (2023): 133–44.
Paputungan, Risno, dan Sofyan AP Kau. “Argumen Kaum Feminis Terhadap Penolakan Poligami Di Indonesia.” As-Syams 1, no. 1 (2020): 121–47.
Pawitasari, Aldilla Gemiyu. “Perjanjian Perkawinan Sebagai Instrumen Perlindungan Hukum Dalam Perkawinan Poligami Di Indonesia.” Lex Renaissance 4, no. 2 (2019): 338–53.
Qamar, Nurul, dan Farah Syah Rezah. Metode Penelitian Hukum: Doktrinal dan Non-Doktrinal. CV. Social Politic Genius (SIGn), 2020.
Samsudin, Muhammad Safiq Imran Bin. “Prosedur Poligami di Malaysia (Analisis Akta Undang-Undang Keluarga Islam Wilayah-Wilayah Persekutuan 1984 dan Enakmen Undang-Undang Pentadbiran Keluarga Islam Terengganu),” 2018.
———. “Prosedur Poligami di Malaysia (Analisis Akta Undang-Undang Keluarga Islam Wilayah-Wilayah Persekutuan 1984 dan Enakmen Undang-Undang Pentadbiran Keluarga Islam Terengganu),” 2018.
SUBARDAN, ISMAK. “Tinjauan Yuridis Pasal 4 Ayat 1 Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Terhadap Upaya Mendapatkan Akta Nikah.” Ganec Swara 17, no. 1 (2023): 180–86.
Syamsulbahri, Andi, dan MH Adama. “Akibat Hukum Perkawinan Beda Agama Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.” AL-SYAKHSHIYYAH Jurnal Hukum Keluarga Islam dan Kemanusiaan 2, no. 1 (2020): 75–85.
Tan, David. “Metode penelitian hukum: Mengupas dan mengulas metodologi dalam menyelenggarakan penelitian hukum.” Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial 8, no. 8 (2021): 2463–78.
Utami, Dwi, dan Astika Nurul Hidayah. “Perbandingan Kebijakan Hukum Terhadap Perkawinan Anak dari Perspektif Hukum Perkawinan di Indonesia dan Malaysia.” Jurnal Hukum In Concreto 3, no. 1 (2024): 1–14.
Waluyo, Bing. “Sahnya Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.” Jurnal Media Komunikasi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan 2, no. 1 (2020): 193–99.
DOI: https://doi.org/10.24952/almaqasid.v10i2.13697
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Jurnal AL-MAQASID: Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
AL-MAQASID:Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan
E-ISSN 2580-5142
Published by Faculty of Sharia and Law UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, Indonesia
E-mail: almaqasiduinsyahada@gmail.com