PEMBERIAN SANKSI SEBAGAI UPAYA PENERTIBAN PENCATATAN PERKAWINAN DI INDONESIA
This paper aims to analyze and explain how the Labuhanbatu law enforcers view the discourse of imposing sanctions for those who do not register marriages through government regulation number 9 of 1975 concerning the implementation of law number 1 of 1974 concerning marriages whose implementation is not effective, the method used in writing This is a descriptive qualitative approach to the law, the source of the data in this paper was obtained through interviews with law enforcers in Labuhanbatu. Labuhanbatu law enforcers are of the view that the order for registration of marriages contained in law number 1 of 1974 must be accompanied by sanctions, either in the form of imprisonment or fines, as in other Islamic countries so as to regulate the administration of marriage registration in Indonesia, because of its impact. can harm husbands, wives and children in a family, such as rights, obligations and other interests.
Keywords : Pencatatan, Perkawinan, dan Sanksi
Bahrum, M. (2013). Legalisasi Nikah Sirri melalui Isbat Nikah menurut Kompilasi Hukum Islam. Jurnal Diskursus Islam, 1(2), 210–230.
Efendi, R. (2019). Kriminalisasi Nikah Sirri Menurut Rancangan Undang-Undang Hukum Materiil Peradilan Agama Bidang Perkawinan. 2(2), 221–238.
Faizal, L. (2016). Akibat Hukum Pencatatan Perkawinan. Asas: Jurnal Hukum Dan Ekonomi Islam, 8(2).
Kasim, N. M. (1970). OPTIMALISASI PEMBARUAN HUKUM ISLAM DALAM BINGKAI METODOLOGIS COUNTER LEGAL DRAFT. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam. https://doi.org/10.24090/mnh.v6i2.602
Mahdi. (2011). Sistem Hukum Penegakan Qanun Jinayah di Aceh. Media Syariah, Vol. XIII No. 2 Juli – Desember 2011.
Nasution, K., Konstitusi, D. T., Julir, N., Disdikbud, A., Maskur, A., Syafa, K., Sunan, U. I. N., Surabaya, A., Ulfan, A. A., Nugraheni, D. B., Usman, R., Naitboho, Y. R., Sehabudin, Faishol, I., Barzah Latupono, Debarun Chakraborty, Amruzi, M. F. Al, & Lathifah, I. (2020). Analisis Yuridis Peluang Pencatatan Perkawinan sebagai Rukun dalam Perkawinan Islam. Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam, 4(2), 14–16. https://doi.org/10.14421/musawa.2013.122.165-185
Putra, M. A., Pricilia, I., Putra, H. D., Perkawinan, P., & Identitas, P. (1974). Perlindungan hukum akibat pembatalan perkawinan terhadap suami yang berpoligami dengan pemalsuan identitas.
Rajafi, A. (2019). Sanksi Pidana pada Hukum Keluarga di Indonesia. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 13(2), 295–305. https://doi.org/10.24090/mnh.v13i2.3029
Roslinda, S., Alamsyah, B., Nggeboe, F., Poligami, P., & Masalah, A. L. B. (2019). PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU PERKAWINAN POLIGAMI DALAM PERSFEKTIF PERUNDANG-UNDANGAN INDONESIA. XI, 27–43.
Roszi, J. P. (2018). Problematika Penerapan Sanksi Pidana dalam Perkawinan Terhadap Poligami Ilegal. Al-ISTINBATH : Jurnal Hukum Islam. https://doi.org/10.29240/jhi.v3i1.419
Supriyadi, S. (2016). Penetapan Tindak Pidana Sebagai Kejahatan Dan Pelanggaran Dalam Undang-Undang Pidana Khusus. Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 27(3), 389. https://doi.org/10.22146/jmh.15878
Sururie, R. W. (2017). Isbat nikah terpadu sebagai solusi memperoleh hak identitas hukum. Ijtihad : Jurnal Wacana Hukum Islam Dan Kemanusiaan, 17(1), 113. https://doi.org/10.18326/ijtihad.v17i1.113-133
Syarnubi, R. A., Alamsyah, B., & Syarifuddin, A. (2019). KEBIJAKAN PIDANA DALAM PENGATURAN ASAS PERADILAN CEPAT, SEDERHANA DAN BIAYA RINGAN DALAM HUKUM ACARA PIDANA. Legalitas: Jurnal Hukum. https://doi.org/10.33087/legalitas.v10i1.156
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.