PERGESERAN MAKNA AL-QURAN: ANALISIS AYAT-AYAT AL-QURAN DAN HADIS DITINJAU DARI TAFSIR TEMATIK

Abstract

Perdebatan tentang Bahasa yang digunakan oleh al-Quran sudah dimulai sejak zaman Tabi’in memaknai al-Quran dengan Alam.Fazlur Rahman dalam analisisnya menentukan Al-Quran sebagai perkataan nabi Muhammad dengan analisis bahwa turunnya ayat al-Quran seusai dengan personalitas Nabi. Dan banyak lagi dari pemikir-pemikir Orientalis, bahkan dari Muslim dengan analisis Bahasa yang ada pada al-Quran merupakan Bahasa Muhammad.

Makna ummi adalah orang yang tidak mengakses kitab sebagai pedoman atau petunjuk beragamanya, bukan buta huruf atau tidak pandai tulis baca.Makna butahuruf dibantah dengan sejarah hidup Nabi di mana dia diutus ke Orang Arab yang gemar lomba syair setiap tahun di suqul ‘ukazh dzil Majinnah.Syair yang terbagus digantungkan di pintu Ka’bah yang disebut Syair Mu’allaqot. Suroh al-Ankabut  ayat 48 jelas bahwa Nabi Muhammad pandai tulis baca. Dalam suroh Yasin ayat 2 dan suroh lain yang ada kata tanzil dan anzala serta tasrifnya menjelaskan bahwa Alquran turun dari Alloh bukan karya Nabi Muhammad sebagai alasan sebahagian ulama bahwa Nabi Muhammad tidak pandai tulis baca agar orang yakin bahwa Alquran bukan buatan Nabi Muhammad. Banyak hadis Nabi yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad mengirim surat ke Yaman tentang faroid, diyat dan masalah lainnya dengan tangan sendiri.