CULTURE IN TRANSLATION PROCESS
DOI : 10.24952/di.v1i1.203
Menerjemahkan teks pada dasarnya adalah menerjemahkan budaya,karena bahasa pada hakekatnya adalah produk dari budaya tertentu.Tulisan ini membahas hubungan antara budaya dan bahasa dalam proses penerjemahan. Terjemahan adalah proses yang kompleks,yang melibatkan linguistik di dalam budaya .Bahasa tidak bisa dilihat sebagai fenomena yang terpisah pada sebuah ruang hampa tapi
merupakan bagian integral dari sebuah kebudayaan.Dan penerjemahan adalah komunikasi intercultural. Oleh sebab itu seorang penterjemah harus memiliki kemampuan komunikasi intercultural agar ia dapat menterjemahkan sebuah teks ke dalam bahasa yang sesuai dengan budaya pengguna bahasa tersebut agar hasil terjemahannya dipahami dan dimengerti. Proses menterjemahkan juga terkait dengan pencarian makana kata yang sama maknanya antara bahasa sumber dan bahasa sasaran.Ada beberapa prosuder yang dilakukan agar tujuan tersebut tercapai,misalnya dengan menggunakan tehnik penambahan (addition)analisis komponen kata (componential analysis), kesetaraan makana dlm budaya (cultural equivalent), persamaan makna (descriptive equivalent). Terjemahan langsung (literal translation). Modulasi (modulation), terjemahan yang sudah baku (recognized translation), perluasan (expansion), pengurangan (reduction), transfer (transference) dan modulasi (modulation). Disamping itu proses penterjemahan juga terkait dengan aspek budaya (cultural categories), yaitu masalah yang terkait dengan kosa kata(material culture),bahasa tubuh dan kebiasaan (gesture and habits)dan juga referensi budaya.
merupakan bagian integral dari sebuah kebudayaan.Dan penerjemahan adalah komunikasi intercultural. Oleh sebab itu seorang penterjemah harus memiliki kemampuan komunikasi intercultural agar ia dapat menterjemahkan sebuah teks ke dalam bahasa yang sesuai dengan budaya pengguna bahasa tersebut agar hasil terjemahannya dipahami dan dimengerti. Proses menterjemahkan juga terkait dengan pencarian makana kata yang sama maknanya antara bahasa sumber dan bahasa sasaran.Ada beberapa prosuder yang dilakukan agar tujuan tersebut tercapai,misalnya dengan menggunakan tehnik penambahan (addition)analisis komponen kata (componential analysis), kesetaraan makana dlm budaya (cultural equivalent), persamaan makna (descriptive equivalent). Terjemahan langsung (literal translation). Modulasi (modulation), terjemahan yang sudah baku (recognized translation), perluasan (expansion), pengurangan (reduction), transfer (transference) dan modulasi (modulation). Disamping itu proses penterjemahan juga terkait dengan aspek budaya (cultural categories), yaitu masalah yang terkait dengan kosa kata(material culture),bahasa tubuh dan kebiasaan (gesture and habits)dan juga referensi budaya.
- Larson,Mildred L. Meaning Base Translation.New York:University Press of America,1989.
- Nida,Eugene A and Charles R Taber,Theory and Practice of Translation, Shanghai Foreign Language Education Press,1969
- Snell-Hornby,Marry.Translation Studies:An integrated Approach. Amsterdam 1988.
- Brislin,Richard W:Translation,Application and Research ,New York:Gardner Press Inc 1976
- Hariyanto Sugeng 1996.The Definition of ranslation(online),accessed on May 25 2013.
- Bassnet,S.1991.Translation Studies.london:Routledge
- Newmark,P.1988 A Text book of Translation.Prentice Hall
- Toury,G,1978, The Nature and Role of Norms in Translation.London..
Copyright (c) 2015 ELI NONDANG SARAGIH
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.