EKSISTENSI PEREMPUAN BATAK TOBA DITENGAH KEMELUT GENDER DI TAPANULI BAHAGIAN UTARA (ANALISIS SOSIOLOGIS)

Harisan Boni Firmando* -  IAKN Tarutung, Indonesia

Banyaknya kemelut gender yang dialami perempuan tidak menjadi penghalang bagi perempuan untuk tetap berkarya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami eksistensi perempuan Batak Toba ditengah kemelut gender. Metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif digunakan sebagai metode dalam penelitian ini. Teknik observasi, wawancara, studi dokumen dan focus group discussion, dilakukan agar data dapat terkumpul sehingga dapat ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun di tengah kemelut gender perempuan dapat tetap eksis melakukan peran gandanya yang didasari oleh kebutuhan yang begitu kompleks di era modern. Berbagai persoalan dan kebutuhan di era modern ini menuntut perempuan mampu mengaktualisasikan dirinya secara maksimal. Eksistensi perempuan Batak Toba dapat dilihat dari aspek sosiologis serta sejarah perjalanan kehidupan perempuan di Tapanuli Bahagian Utara. Pada awalnya perempuan Batak Toba hanya mengurusi ruang privat, ruang publik didominasi peran laki-laki, namun seiring dengan perkembangan zaman kini perempuan telah mengurusi dua ruang secara bersamaan.

Abstract

The number of gender conflicts experienced by women does not become a barrier for women to keep working. This study aims to understand the existence of Toba Batak women in the midst of a gender crisis. A qualitative method with a descriptive approach is used as a method in this study. Observation techniques, interviews, document studies and focus group discussions are carried out so that data can be collected so that conclusions can be drawn. The results of the study show that even in the midst of gender turmoil, women can still exist to carry out their dual roles based on the complex needs of the modern era. Various problems and needs in this modern era require women to be able to actualize themselves to the fullest. The existence of Toba Batak women can be seen from the sociological aspect as well as the history of the journey of women's lives in North Tapanuli. At first, Toba Batak women only took care of private spaces, public spaces were dominated by men's roles, but along with the development of today's women have taken care of two spaces simultaneously.

Keywords : Eksistensi Perempuan; Batak Toba; Kemelut Gender

  1. Connolly, Peter. (2012). Aneka Pendekatan Sudi Agama, Alih Bahasa Imam Khori, Yogyakarta: LKIS.
  2. Firmando, Harisan Boni. (2018). Perubahan Sosial Dalam Upacara Adat Kematian Pada Etnis Batak Toba Di Kota Medan. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.
  3. Firmando, Harisan Boni. (2020). Potret Pengarusutamaan Gender Dalam Kehidupan Keluarga Batak Toba Di Tapanuli Utara (Analisis Gender Pendekatan Sosiologis). JISA: Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama 3(1): 47-62.
  4. Firmando, Harisan Boni. (2021). Status Dan Peranan Perempuan Setelah Berumah Tangga Dalam Masyarakat Batak Toba Di Tapanuli Utara (Analisis Sosiologis). Jurnal Intervensi Sosial dan Pembangunan (JISP) 2(1): 23-38.
  5. Harahap, B. H dan Hotman M. Siahaan. (1987). Orientasi Nilai-nilai Budaya Batak Suatu Pendekatan terhadap Perilaku Batak Toba Angkola-Mandailing. Jakarta: Sanggar Willem Iskandar.
  6. Hutabarat, Rainy. (1999). Perempuan dalam Budaya Batak: Bori ni Raja, Inang Soripada dan Pembuka Hubungan Baru. Gema Duta Wacana, Edisi 55, pp. 77-88.
  7. Ihromi, Tapi Omas. (1990). Peranan Wanita dalam Proses Modernisasi Orang Batak Toba, dalam Samuel Pardede (ed), Saya Adalah Orang yang Berhutang, buku peringatan 70 tahun Dr. T.B. Simatupang. Jakarta: Pusata Sinar Harapan, hlm 202-21
  8. Irianto, Sulistyowati. (2000). Reproduksi dan Resistensi terhadap Patriarkhi: Pewarisan Perempuan dalama Kebudayaan Batak Toba yang Tengah Berubah, dalam: E. Kristi Poerwandari dan Rahayu Surtiati Hidayat, (Ed.) “Perempuan Indonesia dalam Masyarakat yang Tengah Berubah”, Jakarta: Program Studi Kajian Wanita Program Pascasarjana Universitas Indonesia.
  9. Irianto, Sulistyowati. (2003). Perempuan Diantara Berbagai Pilihan Hukum (Studi Mengenai Stategi Perempuan Batak Toba untuk Mendapatkan Akses Kepada Harta Waris Melalui Proses Penyelesaian Sengketa). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
  10. Niessen, Sandy A. (1985). Motifs of Life in Toba Batak Text and Textilles. Dordrecht/Holland Cinnaminson/USA: Foris Publication.
  11. Saptari, Ratna dan Brigitte Holzner. (1997). Perempuan, Kerja, dan Perubahan Sosial. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
  12. Simanjuntak, Bungaran Antonius. (2009). Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
  13. Simanjuntak, Bungaran Antonius. (2012). Konsepku Membangun Bangso Batak : Manusia, Agama, dan Budaya. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  14. Simbolon, Indira, Juditka. (1998). Peasant Women and Access to Land Customary Law, State Law and Gender-Based Ideology The Case of the Toba-Batak (North Sumatera), Ponsen & Looijen b. v. Wageningen Dissertation.
  15. Umar, Nazaruddin, 2010, Argumen Kesetaraan Gender Prespektif al-Qur’an, Jakarta: Dian
  16. Rakyat.
  17. Vergouwen, J. C. (2004). Masyarakat dan Hukum Adat Batak Toba. Yogyakarta: LKIS.

Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Kajian Gender dan Anak
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Flag Counter