Pengaruh Fluktuasi Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Industri Semen di Indonesia
Harga saham perusahaan sub sektor semen di Indonesia cenderung turun dilihat dari tahun 2019- 2023. Pada tahun 2020 kondisi penurunan sub sektor semen ini diakibatkan oleh kondisi ekonomi yang menurun akibat pandemi Covid- 19 tidak stabil dan juga mengakibatkan penjualan industri semen menurun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fluktuasi makro ekonomi terhadap harga saham industri semen di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif data yang digunakan data sekunder yang diperoleh dari BPS, BI dan BEI pada periode triwulan tahun 2019 – 2023. Penelitian ini menerapkan metode analisis Vector Error Correction Model (VECM). Analisis dimulai dengan uji stasioneritas, uji lag optimal, uji stabilitas, Uji kausalitas Granger, estimasi VECM untuk menemukan model yang paling sesuai untuk mengidentifikasi pengaruh jangka pendek dan jangka panjang dari setiap variabel makro ekonomi terhadap harga saham, analisis IRF dan analisis VD dengan bantuan Software Eviews 9. Berdasarkan hasil estimasi penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka pendek, inflasi, kurs, dan PDB tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham industri semen. Dalam jangka panjang, hasil estimasi VECM menunjukkan bahwa variabel kurs dan PDB memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham industri semen. Kurs berpengaruh negatif, dimana pelemahan nilai tukar rupiah cenderung menurunkan harga saham industri semen, sementara PDB berpengaruh positif, menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang lebih baik berhubungan dengan kenaikan harga saham di sektor ini. Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham industri semen dalam jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor makroekonomi memiliki dampak lebih besar dalam jangka panjang terhadap harga saham industri semen di Indonesia.Kata kunci: Inflasi, PDB, Kurs, Harga Saham.
Supplement Files