DETERMINAN PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN MANDAILING NATAL DAN KABUPATEN TAPANULI SELATAN
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh persentase pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, penduduk miskin, pengangguran dan indeks pembangunan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tenaga kerja, kemiskinan, pengangguran dan indeks pembangunan manusia terhadap pertumbuhan ekonomi. Dikabupaten Mandailing Natal dan Kabupaten Tapanuli Selatan pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, kemiskinan, pengangguran, dan indeks pembangunan manusia yang mengalami fluktuatif setiap tahunnya. Pada tahun 2011 di Kabupaten Mandailing Natal pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan, sedangkan kemiskinan juga menurun. Pada tahun tahun 2013 di Kabupaten Tapanuli Selatan pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan, kemiskinan juga meningkat sedangkan tenaga kerja dan indeks pembangunan manusia menurun.
Adapun menurut teori klasik dalam buku makro ekonomi teori pengantar, jika tenaga kerja meningkat maka pertumbuhan ekonomi juga meningkat. Menurut teori lingkaran kemiskinan oleh Nurkse berpendapat bahwa kemiskinan yang menyebabkan pendapatan negara rendah sehingga pertumbuhan ekonomi juga rendah. Sedangkan dalam Hukum Okun menggambarkan hubungan antara pengangguran dan pertumbuhan ekonomi adalah berbanding terbalik, semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi maka tingkat pengangguran akan mengalami penurunan.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Mandailing Natal dan Kabupaten Tapanuli Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yang dilakukan dengan menggunakan data panel dalam bentuk tahunan yang terdiri dari 42 sampel. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Metode analisis data yang digunakan adalah Vector Eror Corection Model (VECM) dan pengolahan data dibantu dengan eviews 10 .
Hasil penelitian uji kausalitas granger menunjukkan bahwa terjadi hubungan timbal balik antar variabel, yaitu variabel kemiskinan berpengaruh terhadap variabel tenaga kerja begitu juga dengan sebaliknya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan nilai probabiltas < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh. Hasil uji VECM pada jangka panjang diketahui bahwa tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan nilai thitung>ttabel. Hasil uji VECM pada jangka panjang diketahui bahwa kemiskinan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai thitung>ttabel. Hasil uji VECM pada jangka panjang diketahui bahwa pengangguran berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kata Kunci: Tenaga Kerja, Kemiskinan, Pengangguran, Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonomi
Achmad Daengs. (2020). Pembangunan Ekonomi Jawa Timur Berbasis Investasi. Unitomo Press.A
li Ibrahim Hasyim. (2017). Ekonomi Makro. Kencana.
Andjar Prasetyo. (2020). Dinamika Indikator Ekonomika Daerah Dengan Perspektif Kebijakan Sosial. Indocamp.
Asnidar. (2018). “Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Aceh Timur,” Jurnal Samudra Ekonomika. Vol. 2, No. 1, 2.
Badan Pusat Statistik. (2013). Indeks Pembangunan Manusia 2013. Badan Pusat Statistik.
Dendi Herdiansyah dan Poni Sukaesih Kurniati. (2020). “Pembangunan Sektor Pendidikan Sebagai Penunjang Indeks Pembangunan Manusia di Kota Bandung,” Jurnal Agregasi. Vol. 8, No. 1, 45.
Devi Arfiani. (2019). Berantas Kemiskinan. Alprin.
Dio Caisar Darma. (2020). Ekonomi Gizi: Dimensi Baru Indonesia. Yayasan Kita Menulis.
Husna Ni’matul Ulya. (2021). Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teori Makro Ekonomi Konvensial dan Islam. PT. Nasya Expanding Management.
I Laut Mertha Jaya. (2021). Metode Penelitian Kuantitaif dan Kualitatif. Anak Hebat Indonesia.
Irim Rismi Hastyrini. (2019). Pasar Tenaga Kerja. Cempaka Putih.
Kardiman. (2006). Ekonmi Dunia Keseharian Kita. Yudhistira.
Lincolin Arsyad. (2010). Ekonomi Pembangunan Edisi Ke-5. UUP STIM YKPN.
Moh. Arif Novriansyah. (2018). “Pengaruh Pengangguran dan Kemiskinan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Gorontalo,” Gorontalo Development Review. Vol. 1, No. 1, 61.
Moh Muqorrobin dan Ady Soejoto. (2017). “Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur,” Jurnal Pendidikan Ekonomi. Vol. 5, No. 3, 2.
Muhammad Firdaus, Frida Chairunisa. (2020). Aplikasi Model Ekonometrika Dengan Studio. PT Penerbit IPB Press.
Muhammad Taufan Ashshiddiqi. (2021). “Strategi Program Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Desa Pakuaon Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur,” Jurnal Inovasi Penelitian. Vol. 2, No. 4, 1157.
N. Gregory Mankiv. (2006). Makroekonomi Edisi Keenam. PT. Gelora Aksara Pratama.
Nur Zaman. (2021). Sumber Daya dan Kesejahteraan Masyarakat. Yayasan Kita Menulis.
Nurul Huda. (2015). Ekonomi Pembangunan Islam. Kencana.
Pata Rappana dan Zulfikry Sukarno. (2017). Ekonomi Pembangunan. CV Sah Media.
Rini Sulistiawati. (2012). “Pengaruh Inestasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi di Indonesia,” Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan. Vol. 3, No. 1, 32.
Riyadi Nurrohman. (2010). “Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Jawa Tengah,” Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 8, No. 1, 248.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta.
Suripto dan Lalu Subayil. (2020). “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Kemiskinan,” Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan. Vol. 1, No. 2, 132.
Suwandi. (2015). Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan Tenaga Kerja, Kemiskinan, dan Kejahteraan di Kabupaten/Kota Induk Provinsi Papua. CV Budi Utama.