Perceptions of Portibi District Religious Affairs Office Employees Regarding Population Administration in Unregistered Marriages
Abstract
Unlawful marriages that do not follow official procedures at the Office of Religious Affairs (KUA) are still common in the Portibi District. This practice creates obstacles in issuing Family Cards (KK) and creates legal uncertainty for couples and family members. A lack of understanding of legal procedures is a major contributing factor. This study aims to analyze the perceptions of Marriage Registrars at the Portibi District KUA regarding the issuance of KKs for couples who marry unlawfully. This research employs a descriptive qualitative approach. Primary data were obtained from employees of the KUA Portibi Subdistrict, while secondary data were collected from books, journals, government publications, observations, and document studies. Data analysis was conducted through data reduction, data presentation, and inductive conclusion drawing. The findings reveal that most KUA employees in Portibi perceive population administration as a fundamental aspect of marriage implementation in accordance with existing laws and regulations. They believe that unregistered marriages create various adverse consequences, such as difficulties in recording the birth of children, obtaining population documents, and accessing the legal rights of spouses and children. However, employees also recognize that social, economic, and cultural barriers continue to contribute to the persistence of unregistered marriages among specific segments of the community. The study concludes that the perceptions of KUA Portibi employees are generally consistent with current regulations, emphasizing the importance of marriage registration as part of the population administrative order and legal protection for citizens. These findings are expected to serve as a foundation for improving public awareness and education about the importance of marriage registration, as well as for strengthening KUA's role in enforcing population administration policies.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
A, Mardani, Hukum Perkawinan di Indonesia: Tinjauan Teoritis dan Praktis, Jakarta: Pustaka Hukum, 2020.
Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Akademika Pressindo, 2010.
Abu Yazid Adnan Quthny, Ahmad Muzakki, and Zainuddin, “Pencatatan Pernikahan Perspektif Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974”, Asy-Syari’ah : Jurnal Hukum Islam, vol. 8, no. 1, 2022, pp. 25–40 [https://doi.org/10.55210/assyariah.v8i1.765 ].
Aisyah, Nur, “Pandangan Hukum Islam terhadap Perkawinan Dibawah Tangan”, Jurnal Al-Qadau: Peradilan dan Hukum Keluarga Islam, vol. 5, no. 2, 2018, p. 259 [https://doi.org/10.24252/al-qadau.v5i2.7107 ].
Aliska Nasution, Nindi, “Fenomena Pencatatan Perkawinan Bagi Janda Di Kua Kecamatan Tanah Tumbuh Kabupaten Tanjung Jabung Ditinjau Dari Hukum Keluarga”, Jurnal AL-MAQASID: Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan, vol. 9, no. 2, 2023, pp. 183–210 [https://doi.org/10.24952/almaqasid.v9i2.8770 ].
Any Suryani Hamzah, Nurhaliza Nurhaliza, “Efektivitas Pencatatan Perkawinan Dalam Pasal 2 Ayat 2 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Di Kantor Urusan Agama (KUA) Batukliang Kabupaten Lombok Tengah”, Private Law, vol. 1 Nomor 3, pp. 397–404.
Bachruddin, Kupas Tuntas Hukum Waris KUHPerdata, Yogyakarta: Divisi Buku Digital PT Kanisius, 2021.
Basri, Momon Umar, “Dampak Hukum Perkawinan Siri (Tidak Dicatatkan) Terhadap Perlindungan Anak Dalam Tinjauan Hukum Positif”, Jurnal Al Wasith, vol. 2, no. 1, 2017.
Basuki Prasetyo, Agung, “Akibat Hukum Perkawinan Yang Tidak Dicatatkan Secara Administratif Pada Masyarakat Adat”, Administrative Law and Governance Journal, vol. 3, no. 1, 2020, pp. 23–34 [https://doi.org/10.14710/alj.v3i1.23-34 ].
Benyamin, “Peran Kantor Urusan Agama (KUA) Dalam Upaya Menanggulangi Pernikahan Sirri Di Kota Bandar Lampung”, Jurnal Al Wasith: Jurnal Studi Hukum Islam, vol. 5 No. 2, 2020.
Gede Pupung Januartika, Komang Febrinayanti Dantes, and I Nengah Suastika, “Tinjauan Yuridis Terhadap Perceraian Tanpa Akta Perkawinan Ditinjau Dari Undang - Undang Nomor 16 Tahun 2019 (Studi Kasus Pengadilan Negeri Singaraja)”, Jurnal Komunitas Yustisia, vol. 5, no. 3, 2022, pp. 178–95 [https://doi.org/10.23887/jatayu.v5i3.51897 ].
Hady, Syukron, Marluwi Marluwi, and Ardiansyah Ardiansyah, “Penerapan Sistem Informasi Manajemen Nikah (Simkah) Studi Kasus Kua Nanga Pinoh Perspektif Pma Nomor 20 Tahun 2019”, Al-Usroh, vol. 1, no. 2, 2021, pp. 160–70 [https://doi.org/10.24260/al-usroh.v1i2.405 ].
Hastiani, Nadia and Fitria Olivia, “Penerapan Sanksi Pegawai Pencatat Perkawinan Terhadap Perkawinan Sah Yang Tidak Dicatatkan”, JCA of LAW, vol. 1 No. 2, 2020.
Huda, Mahmud and Noriyatul Azmi, “Legalisasi Nikah Siri Melalui Isbat Nikah”, Jurnal Hukum Keluarga Islam, vol. 5 Nomor 2, 2020.
Januardi, Hengki, “Perkawinan Janda Tanpa Akta Cerai”, Journal Al-Ahkam, vol. XXI No. 1, 2020.
Kharisudin, Kharisudin, “Nikah Siri Dalam Perspektif Kompilasi Hukum Islam Dan Undang-Undang Perkawinan Indonesia”, Perspektif, vol. 26, no. 1, 2021, pp. 48–56 [https://doi.org/10.30742/perspektif.v26i1.791 ].
Krestianto, Indra et al., “Optimalisasi Pencatatan Perkawinan untuk Mewujudkan Kepastian Hukum”, Jurnal Pendidikan Indonesia, vol. 6 Nomor 8, 2025.
M, Husni, Kompilasi Hukum Islam: Antara Teori dan Praktik, Yogyakarta: Laksana, 2019.
Makalalag, Ikram, “Peran Kator Urusan Agama Dalam Menanggulangi Praktik Nikah Siri Di Kecamatan Wenang”, Institut Agama Islam (IAIN) Manado, 2024.
Maloko, M. Thahir, “Nikah Sirri Perspektif Hukum Islam”, Jurnal Sipakalebbi, vol. 1 Nomor 2, 2015, p. 7.
MK, M. Anshari, Hukum Perkawinan di Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
Munawir, Munawir and Akhmad Kamil Rizani, “Urgensitas Sanksi Nikah Siri Perspektif Istihsan Dan Maslahat”, Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum (JISYAKU), vol. 1, no. 2, 2022, pp. 209–21 [https://doi.org/10.23971/jisyaku.v1i2.4722 ].
Mustafid, Hukum Keluarga: Perkawinan dalam Islam dan Adat, Kota Kupang: Tangguh Denaya Jaya, 2023.
Nafik, Moh and Abdullah Taufik, “Legalitas Perkawinan Tidak Tercatat dan Korelasinya dalam Isbat Nikah (Perspektif Hakim Pengadilan Agama dan Pejabat KUA Kota-Kabupaten Kediri)”, Mahakim: Journal of Islamic Family Law, vol. 8, no. 1, 2024, pp. 61–78 [https://doi.org/10.30762/mahakim.v8i1.275 ].
Nurfaiz, Reza Pahlevi and Fakhry Fadhil, Perkawinan Tidak Tercatat Dan Implikasinya Terhadap Hak-Hak Isteri Dan Anak Di Kecamatan Kemiri Kabupaten Tangerang, vol. 01, 2023.
Prasetyawati, Endang, The meaning of “un-recorded marriage” in the perspective of the marriage law, vol. 39, 2023.
Prijanto, Tulus, “Tinjauan Dan Pandangan Hukum Terhadap Perkawinan Yang Tidak Tercatat Pemerintah Serta Dampaknya Secara Ekonomi”, JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA, vol. 5, no. 2, 2021, p. 702 [https://doi.org/10.29040/jie.v5i2.2376 ].
Risma, Wahyuni, Hamzah Vensuri, and Hengki Januardi, “Problematika Perkawinan Tidak Tercatat Di Kantor Urusan Agama (Kua) Lin-Tau Buo Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat”, Qiyas : Jurnal Hukum Islam dan Peradilan, vol. 7, no. 1, 2022 [https://doi.org/10.29300/qys.v7i1.6617 ].
Sahal, Adriana, “Pembagian Harta Warisan Akibat Perkawinan Yang Tidak Tercatat Menurut Hukum Positif”, Justicia Journal, vol. 13 No. 1, 2024, p. 4.
Sahruddin, Aliyah Abdul Basit, “Tinjauan Yuridis Pemerian Kartu Keluarga (KK) Bagi Pasangan Pernikahan Siri”, Jurnal Privat Law Fakultas Hukum Universitas Mataram, vol. 4 (1), 2024.
Saliro, Sri Sudono, Analisis UU No. 23 Tahun 2006 terhadap Pelayanan Pencatatan Kelahiran Oleh Pemerintahan Desa: Implementasi, Tantangan, dan Faktor Pendukung, vol. 4 No. 1, 2025.
Sekretariat Negara Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.
Sri Mamudji, Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajawali, 1985.
Syafira Aulia Nurrahmah and Ummu Sa`adah, S.Th.I, M.Si., “Pernikahan Siri Dalam Perspektif Maslahah Mursalah”, Al-Muttaqin : Jurnal Studi, Sosial, dan Ekonomi, vol. 6, no. 1, 2025, pp. 76–92 [https://doi.org/10.63230/almuttaqin.v6i1.253 ].
Umar Faruq, “Isbat Nikah Persperktif Maqosid Syariah”, JURNAL HUKUM, POLITIK DAN ILMU SOSIAL, vol. 2, no. 2, 2024, pp. 342–51 [https://doi.org/10.55606/jhpis.v2i2.3644 ].
Undang_Undang RI No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan & KHI Cet. II, Bandung: Citra Umbara, 2013.
Universitas Batam, Riau et al., “Sidang Itsbat bagi Pasangan Nikah Siri Ditinjau dalam Perspektif Hukum Islam”, Jurnal Ilmiah Hukum dan Hak Asasi Manusia, vol. 2, no. 2, 2023, pp. 59–65 [https://doi.org/10.35912/jihham.v2i2.1575 ].
Zainullah, Muhammad and Ahmad Suryono, “Sinkronisasi Simkah dan Pencatatan Pendaftaran Perkawinan (Studi Putusan Nomor:1428/Pdt.G/2021/Pa.Jbr)”, Indonesian Journal of Law and Justice, vol. 1 No. 4, 2024, pp. 1–9.
DOI: https://doi.org/10.24952/el-thawalib.v6i5.17658
Refbacks
- There are currently no refbacks.









Editorial Office Board :
Kampus UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan
Jl. T Rizal Nurdin No.Km 4, RW.5, Sihitang, Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara 22733
Jurnal El-Thawalib is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats





